by: Yuhana K...
tak menghiraukan betapa membentangnya tempat ia berada
tak berbeda jauh seperi waktu itu
dikala kumpulan memori tersanggahkan
mengiringi langkah mekarnya sang primadona
Kubangkitkan kenangan abadi itu di benakku
hangat bercampur sedih mengalir seketika
dalam jiwa dan pikiranku yang tak terbendungkan
bagaikan ruang kosong yang telah terbuka
setelah sekian lama terkubur dengan rapatnya
bayangan dirimu tiba-tiba saja muncul
membenahi ruang pikiranku yang kala itu kacau
rasa sesak berkecamuk di jiwaku
mengerubuni semua isinya hingga
tak tahu lagi apa yang harus kulakukan
saat itu aku mulai berpikir kembali
tidakkah kalian begitu kejam
tuk menyisakanku sendiri berdiri di alam ini
begitu banyak kenangan yang telah kita lalui
dan begitu banyak rasa sesak yang kuterima
melihat kepergianmu yang tiba-tiba
tak hanya dirimu,
sebagian diriku yang lain seperti ingin keluar
mengikuti jejak dimana kalian berada
ah, rasanya sudah tak tahan lagi
apakah mungkin aku masih sanggup
menerima permintaan kalian
rasanya sungguh tidak mungkin bila diriku sendiri
berdiri di hadapan kuncup terakhir kita
ku tak sanggup melihatnya mekar tuk terakhir kalinya
apakah dengan begitu ingatankau tentang kalian akan musnah?
tentu saja, itulah yang kuharapkan
jiwa dan pikiranku semakin teralihkan
seiring terbuka lebarnya memori tentang kalian
mungkin inilah saatnya
kuakhiri semua ikatan ini
hingga tumbuh ikatan baru di hari kemudian
perlahan aku melangkah
menjauhi kuncup terakhir musim semi itu
meninggalkan semua kenanganku
tuk dibawa bersama mekarnya
kuncup terkahir kita