Selasa, 10 Maret 2015

by: Yuhana K...

Setangkai bunga berdiri kokoh
tak menghiraukan betapa membentangnya tempat ia berada
tak berbeda jauh seperi waktu itu
dikala kumpulan memori tersanggahkan
mengiringi langkah mekarnya sang primadona

Kubangkitkan kenangan abadi itu di benakku
hangat bercampur sedih mengalir seketika
dalam jiwa dan pikiranku yang tak terbendungkan
bagaikan ruang kosong yang telah terbuka
setelah sekian lama terkubur dengan rapatnya

bayangan dirimu tiba-tiba saja muncul
membenahi ruang pikiranku yang kala itu kacau
rasa sesak berkecamuk di jiwaku
mengerubuni semua isinya hingga
tak tahu lagi apa yang harus kulakukan

saat itu aku mulai berpikir kembali
tidakkah kalian begitu kejam 
tuk menyisakanku sendiri berdiri di alam ini
begitu banyak kenangan yang telah kita lalui
dan begitu banyak rasa sesak yang kuterima
melihat kepergianmu yang tiba-tiba

tak hanya dirimu, 
sebagian diriku yang lain seperti ingin keluar
mengikuti jejak dimana kalian berada
ah, rasanya sudah tak tahan lagi
apakah mungkin aku masih sanggup 
menerima permintaan kalian 

rasanya sungguh tidak mungkin bila diriku sendiri
berdiri di hadapan kuncup terakhir kita
ku tak sanggup melihatnya mekar tuk terakhir kalinya
apakah dengan begitu ingatankau tentang kalian akan musnah?
tentu saja, itulah yang kuharapkan

jiwa dan pikiranku semakin teralihkan 
seiring terbuka lebarnya memori tentang kalian 
mungkin inilah saatnya 
kuakhiri semua ikatan ini 
hingga tumbuh ikatan baru di hari kemudian

perlahan aku melangkah 
menjauhi kuncup terakhir musim semi itu
meninggalkan semua kenanganku
tuk dibawa bersama mekarnya 
kuncup terkahir kita

Visitor

Know us

Blue Wings

Our Team

Sign by Danasoft - Get Your Sign

Contact us

Nama

Email *

Pesan *